Senin, 17 Oktober 2011

REKAYASA LALU LINTAS


Dunia lalu-lintas semakin kesini semakin kompleks saja,sehingga tak jarang memunculkan masalah baru dari berbagai sudut pandang. Maka dalam merencanakan sistem lalu lintas perlu untuk dikaji dampak-dampaknya yang mungkin akan terjadi di kemudian hari. Misalnya suatu ruas jalan pada saat sekarang terbilang lancar(tidak macet), akan tetapi tempat ini termasuk ramai,pertumbuhan ekonomi cepat, jumlah penduduk tinggi,  lebar jalan masih kecil, dan ruang bahu jalan tidak jelas disebabkan hal tertentu. Dari sini diperlukan analisis jangka panjang,bagaimanakah dampak lalu lintas dimasa yang akan datang ?bisa saja setelah diestimasi, 10 tahun yang akan datang lalu lintas yang melewati jalan ini sudah jenuh alias macet, sehingga diperlukan pelebaran jalan, penertiban jalan atau apalah. Nah disini diperlukan adanya rekayasa lalulintas yang merencanakan agar bagaimana caranya suatu jalan bisa terus mengakomodir kendaraan yang lewat dengan aman dan nyaman.
Salah satu langkah awal dari rekayasa lalu lintas adalah menghitung volume kendaraan,kapasitas ruang jalan dan kejenuhan jalan
MENGHITUNG VOLUME KENDARAAN
Dikenal beberapa istilah mengenai volume kendaraan :
  • PHV : Peak Hour Volume yaitu volume jam puncak yang tersusun dari volume 15 menitan tersibuk berurutan selama 1 jam.
  • PHF : Peak Hour Factor yaitu faktor jam puncak yang diperoleh dari ,PHV dibagi dg 4x volume maks pada volume 15 menitan di PHV
  • LHR : Lalu lintas harian rata-rata selama 24 jam
  • AADT : Annual average daily traffic yaitu LHR yang pengukurannya minimal 365 hari( 1 tahun)
  • ADT : Average daily traffic . Yaitu LHR yang pengukurannya kurang dari satu tahun

Metode pengumpulan data (yang sering dilakukan ):
  • Pengamatan  dilakukan dengan interval waktu 15 menit
  • Pengamatan dilakukan 2 arah
  • jenis kendaraan dikelompokan semakin rinci (LV=light vehicle, HV=heavy vehicle, MC=motorcycle, UM=unmotorizhed)
  • Lama pengamatan : 2 jam (minimal), 16 jam, 24 jam, 48 jam.
contoh :
Waktu
Volume ( kendaraan )
06.00-06.15
400
06.15-06.30
450
06.30-06.45
550
06.45-07.00
600
07.00-07.15
625
07.15-07.30
525
07.30-07.45
475
07.45-08.00
575
Ditanyakan : PHV, PHF, LHR(jika PHV=10% LHR) ???
Jawab:
-PHV = Σ V =550+600+625+525 = 2300 kendaraan/jam
-PHF = PHV/(4 x Vmaks) = 2300/(4 x 625) =2300/2500 =0.92
-LHR = 2300/10% =23000 kendaraan/hari
KAPASITAS RUANG JALAN
Kapasitas ruang kalan dibedakan menurut lokasinya yaitu:
  1. Simpang bersinyal
  2. Simpang tak bersinyal
  3. Jalinan
  4. Jalan perkotaan
  5. Jalan Luar kota
  6. Jalan bebas hambatan
Diantara 6 lokasi diatas, yang paling mudah analisis mungkin yang jalan perkotaan(menurutku), karena cuma butuh minimal 2 orang saja untuk survey. Jadi Saya akan sedikit membahas Kapasitas ruas jalan perkotaan.
KAPASITAS RUAS JALAN PERKOTAAN
Rumus :

C = Cο x FCw x FCsp x FCsf x FCcs

dengan,
C = kapasitas jalan sesungguhnya (smp*/jam)
C0 = kapasitas dasar/ideal berdasarkan kondisi geometri, polaarus lalu-lintas, dan faktor lingkungan (smp/jam)
FCw =Faktor penyesuaian lebar jalur
FCsp =Faktor penyesuaian untuk kapasitas dasarakibat pemisahan arah lalu-lintas (hanya jalan duaarah tak terbagi).
FCsf = Faktor penyesuaian hambatan samping
FCcs = Faktor penyesuaian akibat ukuran kota
(untuk faktor2 bisa dilihat di tabel buku MKJI 1997)
*smp (satuan mobil penumpang)adalah satuan untuk arus lalulintas dimana berbagai arus lalulintas(kendaraan) dikonversi kedalam arus kendaraan ringan termasuk mobil penumpang dan sasis sejenis dengan menggunakan *emp.
*emp (ekivalensi mobil penumpang) yaitu sebagai pembanding konversi kebentuk emp, dengan acuan mobil penumpang bernila 1 smp

Rekayasa Lalu Lintas


Rekayasa lalu lintas adalah salah satu cabang dari teknik sipil yang menggunakan pendekatan rekayasa untuk mengalirkan lalu lintas orang dan barang secara aman dan effisien dengan merencanakan, membangun dan mengoperasikan geometrik jalan, dan dilengkapi dengan rambu lalu lintas, marka jalan serta alat pemberi isyarat lalu lintas.
Di dalam memecahkan permasalahan lalu lintas, para pakar lalu lintas perlu mengenali permasalahan yang terjadi dengan mengumpulkan informasi geometrik jalan, besarnya arus lalu lintas, kecepatan lalu lintas, hambatan/tundaan lalu lintas, data kecelakaan lalu lintas. Seluruh data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis untuk kemudian direncanakan usulan perbaikaan geometric, pembangunan fasilitas pengaman jalan, pemasangan rambu lalu lintas, marka jalan atau melakukan pembatasan gerakan lalu lintas tertentu.
Perbaikan geometrik dapat berupa pelebaran jalan, perubahan radius tikung, pembangunan pulau-pulau lalu lintas, mengurangi tanjakan, membangun jalur rangkak pada tanjakan yang tinggi, memberikan perioritas bagi angkutan umum seperti Busway dan berbagai langkah lainnya.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_lalu_lintas

CE 5008 - Teori Aliran dan Rekayasa Lalu Lintas (3 sks)

Definisi variabel yang berhubungan dengan arus lalu lintas, karakteristik lalu lintas, hubungan antar variabel, diagram dasar arus lalu lintas, hubungan linier antara kecepatan dan kepadatan lalu lintas. Metoda observasi lapangan dan alat alat yang digunakan, pengelolaan arus lalu¬-lintas dan perangkat lunak maupun perangkat keras yang diperlukan.
Dosen Pengampu : Ir. Epf. Eko Yulipriyono, MS ; Ir. Wahyudi Kusharjoko, MT. Pustaka : 1. H.R. Board (2000), Highway Capacity Manual 2000, Special Report. 2. A. May (1990), Traffic Flow Fundamentals, Prentice Hill, Englewood Cliffs. 3. L. Pignataro (1973), Traffic Engineering – Theory and Practice, Prentice Hill Inc. Englewood Cliffs. 4. Mc. Lean JR. (1989), Two Lane Highway Traffic Operation Theory and Practic, Gordon and Breach Science Publisher. 5. Directorate General of Highway Ministry of Public Work (1997), Indonesia Highway Capacity Manual. 6. M.M. Minderhond, H. Botma, P.H.L. Bovy (1996), An Assessment of Roadway Capacity Estimation Method, TV Delft. 7. S.P. Hoogendoora, H. Botma, M.M. Minderhond (2002), Traffic Flow Theory and Simulation, TV. Delft.

sumber : http://mts.undip.ac.id/silabus/read/9/